48. Dipermainkan

1840 Kata

“Paman!” teriak Brian menerobos masuk ke dalam ruangan Luke. “Kenapa Paman tiba-tiba menyuruhku menggantikan Paman ikut rapat? Paman pergi sendiri saja! Pokoknya aku tidak mau pergi!” keluhnya sambil duduk di sofa sambil bersedekap dadaa. Wajah Brian tampak cemberut. Menolak perintah Luke yang menyuruhnya ikut rapat di Maximillian Group. Tak menerima balasan dari Luke, Brian mengerutkan kening lalu menoleh pada sang Paman. Luke masih tetap tak bergeming di kursinya sambil bersedekap dadaa dengan mata tertutup. “Paman. Kau tidur? Kenapa tidak menjawab” tanya Brian hati-hati. “Pergilah. Rapat akan segera dimulai,” sahut Luke pada akhirnya dengan suara yang agak kecil dari biasanya. Brian menghela napas lega saat tahu sang Paman tidak tidur. Tapi, akhirnya ia mendengar perintah menyebal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN