“Lucan, dia adalah Kakak Mamma jadi panggil dia Bibi. Dan Paman ini adalah ... Suami Bibi,” jelas Victoria. “Ayo, panggil mereka Paman dan Bibi,” pintanya. Lucan dengan patuh mendongak lalu menatap Isabelle kemudian berkata, “Bibi.” Mata Lucan lalu beralih pada Luke, menatap dengan waspada kemudian berkata, “Paman.” Wajah Luke langsung mengerut kemudian menatap Victoria dengan tajam. Sementara Victoria menatapnya seraya tersenyum dingin. Luke menarik Victoria mendekat ke arahnya hingga tubuh mereka hampir menempel. Victoria mendongak dengan mata menyipit. “Kakak Ipar.” Tangan Luke semakin erat mencengkeram lengan Victoria. “Panggil lagi.” “Kakak Ipar, lepaskan aku. Pria dan wanita berbeda. Kau tidak boleh melakukan ini,” ujar Victoria tersenyum miring. “Lepaskan Mamma!” jerit Lucan