Agatha Claire sedang melakukan siaran langsung.
James tidak menyangka jika notifikasi tersebut dapat membuat jarinya bergerak dengan sendirinya menekan ikon salah satu aplikasi yang memiliki gradasi warna dari oren ke ungu yang mana selama ini sangat jarang digunakannya. Ia membuat akun di aplikasi tersebut hanya untuk mempublikasikan perusahaannya agar mempunyai nama yang dikenal oleh masyarakat luas.
Tidak biasanya ia melakukan sesuatu di luar kepentingannya pada perusahaan saat dirinya duduk di atas kursi yang menjadi ciri betapa tinggi jabatannya saat ini. Sebagai pemilik juga pendiri dari berbagai bisnis yang mendunia, James jarang sekali meluangkan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu. Tetapi kini ia melakukannya.
Menutup laptop yang seharusnya terbuka dan memerhatikan layar ponsel yang menampilkan empat orang wanita yang tiga di antaranya berceloteh ria. Sedang satu wanita lainnya yang tak lain adalah Agatha hanya diam seraya memakan kue di hadapannya santai.
Tanpa sadar, sudut bibir James naik sedikit ketika melihat bagaimana wanita yang terpaksa ia nikahi dan terpaksa menikah dengannya tampak tak peduli dengan kamera yang kini menyorot ke arahnya ataupun pada tiga pelayannya yang asyik berbicara.
“Vin, apakah ada pertanyaan lain lagi?” tanya Peggy.
Tak lama kemudian terdengar suara Vin yang menjawab tetapi James tidak melihat wujud dari salah satu pengawalnya tersebut. Jika James tidak salah menduga mungkin Vin yang bertugas untuk memegangi ponsel yang digunakan untuk merekam.
“Ada, pertanyaan dari akun @gossip, pertanyaannya: Agatha ada foto yang tersebar luas dengan pria lain yang diduga merupakan salah satu pelayan restoran. Itu mantan atau bagaimana?”
Kamera pun seketika mengarah pada Agatha saja. James jadi bisa melihat wajah Agatha dengan jelas. Bukan kesadaran pertamanya, James sudah sajak awal sadar jika Agatha merupakan wanita yang sangat cantik. Bahkan lebih cantik jika dibandingkan dengan Emily. Tepatnya, James menyadari hal tersebut ketika hampir menyerempet Agatha di jalan raya.
Pertemuan mereka yang sangat tidak menyenangkan, pada saat itu James tidak tahu dan tidak pernah berpikir jika wanita tersebut akan menjadi istrinya kini.
Perhatian James kembali fokus pada ponselnya ketika Agatha mulai menjawab pertanyaan yang telah dibacakan oleh Vin. Dengan spontan, James menaikkan volume ponselnya agar ia dapat mendengar suara Agatha dengan jelas.
“Emm ... mungkin dia hanya mantan kekasihku saja. Sekarang tidak lagi tentu saja, aku sudah menikah dan tak mungkin bagiku untuk berkhianat pada suamiku.”
Jawaban yang diberikan oleh Agatha membuat James tersenyum. Sangat puas dengan kalimat yang disusun dan dikatakan oleh Agatha. Walau James tidak bisa memastikan apakah Agatha bersungguh-sungguh dengan apa yang baru saja dilontarkannya atau tidak.
Yang terpenting adalah, Agatha bersikap layaknya istri yang baik dan mencintai James di hadapan publik. Hal tersebut sudah sangat cukup untuk saat ini.
“Itu benar, Nyonya Agatha dan Tuan James saling mencintai satu sama lain.”
“Mereka hidup sangat rukun sampai aku juga ingin seperti mereka.”
“Dan yang pasti adalah Nyonya Agatha tidak bisa menemukan pria lain yang setara dengan Tuan James. Dan Tuan James pun tidak bisa menemukan wanita lain yang secantik Nyonya Agatha. Jadi mereka adalah pasangan yang sangat sempurna, dan hal itu cukup membuat mereka melupakan masa lalu mereka.”
James semakin tersenyum setelah mendengar kalimat yang berturut-turut diucapkan oleh Peggy, Katty, dan Adel. Tiga pelayan yang dipilih oleh Hans di sebuah yayasan penyalur kerja tersebut lebih pandai membual daripada Agatha. Sepertinya Agatha harus belajar banyak dari mereka agar rencana yang tersusun dapat berjalan dengan lancar. Agatha dan dirinya harus meyakinkan semua orang jika mereka bahagia dengan pernikahan mereka. Dan James tidak sabar untuk menunggu raung penyesalan dari Emily dan juga Jonathan.
Kini James tidak lagi terfokus pada apa yang dikatakan oleh para pelayannya yang tampil dilayar ponselnya. Juga tidak lagi fokus pada Agatha yang terlihat kembali sibuk pada kue-kue di hadapannya. James malah memerhatikan latar tempat yang digunakan oleh mereka. Tamannya yang sangat indah.
Namun, tak lama lagi taman itu akan ia hancurkan dan akan ia renovasi semaksimal mungkin untuk mengubah penampilannya. Bukan karena taman itu tidak indah, bahkan sebenarnya taman itu sangat indah dan James pun menyukainya.
Hanya saja, sosok yang merancang taman tersebutlah yang kini tak lagi indah. James benar-benar berniat untuk menyingkirkan Emily dari hatinya dan dari seluruh sendi kehidupannya. Ia akan membuang semua yang berkaitan dengan mantan kekasihnya tersebut yang telah meninggalkannya. Termasuk taman tersebut, ia akan mengubah penampilannya seratus persen.
Mungkin akan lebih baik jika taman itu diubah menjadi lebih baru lagi dan sesuai dengan selera Agatha.
Merasa tidak lagi menarik, James menyimpan ponsel yang sudah lebih dulu ia tekan tombol di bagian samping untuk mematikan layarnya. Kembali membuka laptop di hadapannya yang menyimpan banyak kepentingan di dalamnya. Namun, kegiatannya kembali terhenti ketika ia mendengar ada suara bel yang artinya ada seseorang yang tengah meminta izin untuk masuk ke dalamnya.
James dengan segera menekan salah satu tombol yang ada di meja kerjanya. Dan seketika itu pula pintu ruangannya terbuka menampilkan Hans yang kini berjalan masuk ke ruangannya. Dari mimik wajah yang ditunjukkan oleh pria tersebut, James tahu jika orang kepercayaannya tersebut membawa sebuah berita yang sangat penting.
“Selamat siang, Tuan,” ujarnya dengan kaku, seperti biasanya.
“Ya, ada apa?” tanya James dengan santai.
“Saya memiliki kabar mengenai Nona Emily dan juga Nona Catherine Chadwick,” ujar Hans yang membuat James tertari seketika.
“Sampaikan mengenai Emily terlebih dahulu,” balasnya.
“Nyonya Emily dan seorang pria bernama Ludwig Baldrick telah melangsungkan pernikahan di sebuah gereja yang tak jauh dari tempat tinggal mereka tadi pagi sekitar pukul sembilan.”
“Sialan!” geram James dengan sebuah pukulan yang ia daratkan pada meja kerjanya. Tidak peduli jika meja kerjanya tersebut bukan merupakan meja biasa. “Sekarang sampaikan berita apa yang kau dapat mengenai Catherine.”
James terlihat lebih serius dan tampak tak sabar dengan apa yang akan didengar oleh telinganya. Jelas menunjukan jika apa yang akan disampaikan oleh Hans adalah sesuatu yang sudah James tunggu.
“Saya mendapat laporan dari tim yang khusus bertugas mencari keberadaan Nona Catherine bahwa mereka menemukan seorang wanita dengan ciri-ciri yang cukup mirip dengan yang disebutkan dan bernama serupa di sebuah desa terpencil.”
“Jadi kalian berhasil menemukan cinta masa kecilku?”