Brielle menyentuh pipi Hans yang lembut bagai kulit bayi, wajah tampan itu terus menggoda Brielle untuk mencicip sedikit bibir disana. Hans tentu saja terkejut dnegan sikap aneh Brielle, tatapan matanya melembut padanya. Napas Briellepun terkesan lebih berat dari biasanya, gadis itu ters saja memandangi bibir Hans yang menawan. “Nona, apa yang anda…” “Kak Hans, bolehkah aku mencobanya?” tanya Brielle pelan. “Apa?” “Bolehkah? Sedikit saja, aku ingin merasakannya dengan kak Hans” bisik Brielle pelan, jemarinya terus meraba pipi halus Hans. “Nona, ini terlalu dini untuk dilakukan, jadi..” ungin sekali Hans mendorong Brielle tapi dia takut Brielle akan tersinggung. “Aku nggak mau keduluan sama cewek lain, aku mau kak Hans cuma buat aku, bolehkan aku melakukannya untuk kak Hans?” “Ke-ken