Aduan Asti

1023 Kata

Asti menatap kakaknya, Juwita, dengan tatapan penuh sinis, senyuman kecilnya menyiratkan keangkuhan. Ia tahu, posisinya sekarang jauh lebih unggul. Bukan hanya karena ia kini seorang istri dari pria yang dulu pernah menjadi kekasih kakaknya, tetapi juga karena status sosialnya yang lebih tinggi di keluarga besar mereka. “Kak, temani aku belanja. Dan nanti, tolong bawakan semua belanjaanku. Aku malas membawa banyak barang,” kata Asti dengan nada penuh perintah. Juwita, yang sedang melipat pakaian di ruang tamu, menghentikan pekerjaannya sejenak. Ia menoleh pelan ke arah Asti, matanya menunjukkan kelelahan namun ia tidak berani membalas. Sebagai anak sulung, ia selalu diajarkan untuk mendahulukan adiknya. Namun, dalam situasi ini, ia merasa lebih seperti seorang pelayan ketimbang kakak kan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN