bc

Ranjang Adik Ipar

book_age18+
346
IKUTI
2.5K
BACA
forbidden
love-triangle
family
forced
second chance
heir/heiress
drama
serious
like
intro-logo
Uraian

“Kau serius mau menikah dengan adikku Nathan?” tanya lirih, Juwita Auliani, gadis yang berusia 25 tahun itu menatap sendu pada kekasihnya, Jonathan Gilbert yang akan menikah dengan adik Juwita.

Nathan menunduk. “Maaf, Juwita. Aku tidak bisa menolak permintaan Mama dan Papa untuk menikah dengan Asti.”

Juwita mengepalkan tangannya. Ia tidak pernah terima Nathan menikah dengan Asti. Sehingga terjadilah perselingkuhan antara Juwita dan Nathan. Keduanya saling memuaskan satu sama lain di belakang Asti yang tidak pernah tahu tentang kelakuan kakak dan suaminya.

***

“Kau sudah merebut kekasihku Asti! Maka aku akan merebut suamimu!”

“Kak! Kau w************n yang tidak tahu diri! Kau anak tidak diinginkan oleh Mama dan Papa. Merusak kebahagiaan anak kesayangan mereka!”

chap-preview
Pratinjau gratis
Ajakan Selingkuh
“JANGAN MENIKAHKAN ASTI DENGAN NATHAN!” Teriakan di ruang tengah Refandi, membuat Rafan, selaku kepala keluarga berdiri dari tempat duduknya. PLAK! Tamparan didapatkan oleh Juwita Auliani, anak pertama di keluarga Refandi. Juwita menatap sang ayah dengan pandangan penuh terlukanya. “Memangnya kamu siapa hah?! Berani sekali dirimu berteriak di depanku seperti itu. Kamu tidak punya hak untuk melarang Asti menikah dengan Nathan! Perjodohan ini tetap dijalankan. Saya tidak akan membatalkannya.” Ucap Rafan membuat hati Juwita mendengar itu terasa sangat sakit sekali. Juwita menatap pada adiknya dengan pandangan memohon. “Asti, Rafan tidak cinta sama kamu. Dia itu sudah menjalin hubungan dengan Kakak selama dua tahun. Kami saling mencintai! Kakak mohon … kamu batalkan ya.” Juwita mendekati Asti memegang tangan adiknya berharap kalau Asti mau untuk membatalkan pernikahan ini. Asti menyentak tangan Juwita kasar. Menatap tajam pada Juwita. “Aku cinta sama Nathan. Dan aku yakin, kalau Nathan bakalan cinta sama aku nanti. Rasa cinta itu pasti datang seiring waktu kami bersama. Kakak tidak perlu berharap dan ganggu Nathan lagi, dia sudah menjadi calon suami aku.” Ucap Asti yang terdengar sangat egois sekali. Juwita menangis lirih. “Kamu mau rebut kekasih Kakak?” “Rebut? Kak! Nathan sudah terima perjodohan ini, jadi, tidak ada yang namanya merebut. Kakak itu yang tidak tahu diri! Sudah tahu kalau Nathan menerima perjodohan ini. Jadi, dia sudah putus sama Kakak. Lebih baik cari lelaki lain Kak. Jangan merebut calon suami orang.” Merebut? Juwita tertawa lirih di dalam hatinya mendengar apa yang dikatakan oleh Asti barusan. Semenjak kapan dirinya merebut Nathan? Tidak pernah dirinya merebut Nathan. Asti yang merebut Nathan darinya. Apa salahnya Juwita yang menikah dengan Nathan? “Juwita! Kamu jangan merusak kebahagiaan adik kamu. Asti itu pertama kali jatuh cinta, dan itu pada Nathan. Mama mau memberikan yang terbaik untuk Asti. Lebih baik kamu cari saja lelaki yang lain, jangan pernah merusak kebahagiaan Asti yang sebentar lagi menikah dengan Nathan. Nathan juga menerima perjodohan ini dengan Asti. Jadi, bukan salah adik kamu. Nathan nya saja yang sudah sadar, kalau Asti lebih baik dibanding kamu.” Ucap Rara, Mama Juwita dan Asti, yang sedari dulu Mama dan Papa selalu lebih sayang pada Asti dibanding pada Juwita. Juwita menghapus air matanya kasar. Berjalan menjauh dari sana. “Mama dan Papa pilih kasih.” Gumam Juwita. *** Juwita menatap pada taman tempat dirinya bertemu dengan Nathan, lelaki yang masih menjadi kekasihnya itu. “Juwita…” Juwita menatap pada Nathan yang baru datang dengan senyumannya pada Juwita. Juwita tetap duduk dan merasakan bangku sampingnya diduduki oleh Nathan. “Kamu serius mau menikah dengan adikku, Nathan?” tanya Juwita lirih, dan menoleh ke samping dengan air mata yang sudah mengalir dari pelupuk matanya. Nathan mendengar hal itu mengangguk. “Ya. Mama dan Papa tidak mau aku menolaknya. Juwita, kalau aku menolak perjodohan ini. Maka Mama dan Papa akan menarik semua asetku. Dan kamu?” Nathan menggenggam tangan Juwita. “Kamu bakalan menderita Juwita.” Juwita melepaskan tangan Nathan kasar. “Tapi aku sudah menderita Nathan! Aku sudah menderita melihat kamu mau menikah dengann Asti! Keluargaku tidak mau untuk membatalkan perjodohan ini. Aku harus apa Nathan?” tanya Juwita bertanya lirih pada Nathan. “Jangan nangis. Aku hanya mencintai kamu Juwita. Aku tidak pernah ada rasa sama Asti. Atau kamu mau, kita masih menjalin hubungan setelah aku menikah dengan Asti? Pernikahan itu hanya sebuah formalitas saja. Kamu percaya dengan apa yang aku katakan ‘kan? Kalau aku hanya cinta sama kamu?” “Jangan gila kamu Nathan! Mana mungkin aku menjadi selingkuhan kamu. Disaat kamu sudah menikah dengan adikku? Aku nggak mau!” Juwita masih berpikir waras, dia tidak mau menjadi selingkuhan Nathan. “No! Kamu bukan selingkuhan aku Juwita. Tapi kamu itu, adalah orang yang aku cintai. Kita yang lebih dulu menjadi pasangan kekasih dan menjadi orang yang saling mencintai. Tapi semuanya berubah, karena aku dijodohkan dengan adik kamu. Padahal aku sudah meminta pada Mama dan Papa. Kalau aku menikah dengan kamu. Tapi mereka menolaknya.” Ucap Nathan kembali memeggang tangan Juwita. “Asti mencintai kamu. Makanya dia mau untuk dijodohkan dengan kamu.” Ucap Juwita. Nathan mendengar itu terdiam. “Tapi aku tidak mencintai Asti. Aku hanya mencintai kamu Juwita. Kita bisa berhubungan,” ucap Nathan. Juwita mendengar apa yang dikatakan oleh Nathan tampak berpikir. “Tapi…” “Kamu tidak perlu memikirkan Asti dan orang tua kamu. Selama ini yangg cinta dan perhatian sama kamu itu cuman aku. Aku sampai kapanpun hanya kamu di dalam hatiku Juwita.” Ucap Nathan. “Aku—"

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Terjebak Pemuas Hasrat Om Maven

read
32.3K
bc

Rayuan Sang Casanova

read
3.8K
bc

Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar

read
6.4K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
8.7K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
30.2K
bc

Desahan Sang Biduan

read
36.8K
bc

Benih Cinta Sang CEO 2

read
19.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook