Zen terpaku melihat Farrah yang sudah menunggu ditempat mereka janjian. Wajah itu tampak murung. "Hai..." sapanya sembari duduk. "Hai," jawab Farrah dengan suara parau. "Sory, membuatmu menunggu," "Tidak apa-apa." jawab Farrah lesu. "Aku mau bicara sama kamu mengenai rencana pernikahan kita..." "Bicaralah," "Setelah aku tahu kamu mantan pacar Aldo sepupuku, rasanya tidak mungkin kita menikah!" ujar Zen menatap Farrah kesal. Mata Farrah membulat menatap Zen, "Aldo sepupu kamu?" "Hm," angguk Zen dengan rahang mengeras. Farah menarik napas dalam. Entah mengapa sejak mengetahui Arini hamil, ada luka yang teramat dalam di hatinya. Tidak ada gairah lagi dalam hidupnya. Kecewa, ia sangat kecewa pada Aldo. "Kalau begitu, batalkan saja rencana pernikahan itu!" ujar Farrah si