"Bagaiamana hasil penjualan kamu hari ini?" tanya ayah saat pulang ke rumah. Sudah hampir dua minggu Arini menjadi marketing di kantor ayahnya. Hampir setiap hari ia mendatangi pusat perbelanjaan, keluar masuk perkantoran sekadar menyebar brosur. "Masih belum ada yang deal, Yah!" ujar Arini lesu. "Jangan menyerah. Memang tidak mudah menjadi marketing. Tapi jika kamu sudah tahu celahmya untuk menguasai pasar, tidak akan sulit menawarkan produk apapun yang ingin kamu jual." "Iya, yah. Ri akan terus mencoba dan mendalami ilmu marketing." Tanpa terasa, keduanya sudah tiba di rumah. Bunda menyambut keduanya dengan senyum merekah. "Ohya, bagaimana proses perceraian kamu dan Aldo? Samapi sekarang kenapa belum ada surat panggilan dari pengadilan?" tanya Ayah sembari meyeruput kopi yang