Hana sangat semangat diajari mengelola usaha perkebunan budenya. Ia terlihat begitu antusias mempelajari semuanya. Hal itu sangat berpengaruh padanya. Proses belajar dengan budenya itu perlahan bisa mengurangi kesedihannya. Budenya juga dengan semangat mengajari Hana semua tentang bisnis yang dikelolanya. Bu Ranti -Ibu Hana- hanya menggelengkan kepalanya ketika Hana dan budenya masih berkutat dengan berkas dan laptop di kamar Hana padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. “Apa gak sebaiknya dilanjut besok pekerjaannya?” tegur ibu Hana pada putri dan kakaknya sambil bersedekap di depan pintu kamar. Hana dan budenya langsung menoleh pada ibunya. “Emang sekarang jam berapa, Bu?” “Kamu lihat aja sendiri, Hana.” Hana langsung melirik jam digital di laptopnya.