Zafran menatap jalanan di depannya dengan tatapan sendu, sedangkan di sebelahnya ada Safira yang fokus menyetir. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju bandara. Tadinya Zafran yang ingin menyetir mobil. Ia bersikeras bahwa ia masih sehat dan mampu jika sekedar untuk menyetir mobil saja. Namun, kali ini Safira tak mau mengalah dengan Zafran yang keras kepala. Safira berdalih bahwa Zafran harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu lelah. Safira hanya mengantarkan Zafran saja sampai bandara. Tadinya ia ingin sekali ikut, namun kesibukannya sebagai dokter tidak bisa membuatnya leluasa untuk izin tidak masuk atau cuti. Akhirnya, Safira memutuskan untuk menyusul Zafran secepatnya setelah nanti mendapat izin dari rumah sakit. Bagaimana dengan ayah mereka? Zafran meminta Sa