"Nindy!" seru Alex secara reflek begitu pria itu membuka pintu ruangannya. Dadanya naik turun ketika sehabis meneriakkan nama Sekretarisnya itu. Nindy yang baru saja hendak menduduki kursi miliknya itu pun terkejut. Gadis itu langsung mendongak dan mendapati keberadaan Alex dengan sorot mata tajam di ambang pintu ruangannya. Maka berikutnya, Nindy tak jadi mendudukki kursinya dan beralih berdiri. Ia masih memasang tatapan bingungnya menatap Alex. "Ya, Pak?" tanya gadis itu sembari mengerjapkan matanya. Masih tampak terkejut melihat keberadaan Alex yang tiba- tiba itu. Alex hanya dapat menghela napas panjangnya. Akhirnya Nindy datang juga setelah semenjak tadi Alex menunggunya. Kemudian pria itu dengan cepat menyambung kalimatnya, masih dengan sorot tajamnya. "Ke ruangan saya, sekarang