Alex memandang meja di luar ruangannya. Meja yang berisi tumpukan berkas- berkas untuknya itu masih tak berpenghuni. Penghuninya tak kunjung kembali ke mejanya. Nindy belum jua memberi Alex kabar, hingga membuat pria itu khawatir. "Mana sih, Nindy?" Alex celingukan memandang ke luar ruangannya. Ia menatap meja milik Nindy, kemudian menatap ke arah koridor lantai tiga itu, siapa itu tahu ada Nindy yang tengah berjalan. "Dia gak balik- balik juga padahal waktu istirahat udah mau selesai." Alex melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dan memang benar bahwa jam sudah berubah sedari tadi. Jam hampir menunjuk pukul satu siang, tepat satu jam setelah waktu istirahat dimulai itu. "Me-time apanya yang hampir memakan waktu satu jam?" ujar Alex kesal. Ia lama- lama menjadi geram ka