Hari demi hari bersama Sadam membuat dunia Cici berubah dengan cara yang tak pernah ia bayangkan. Pria itu selalu menjaga batas, menjaga dirinya, menjaga setiap langkah Cici dengan disiplin yang dingin namun penuh perhatian, sebuah jenis kedewasaan yang menenangkan. Tiga bulan tinggal bersama membuat Cici perlahan terbiasa dengan ritme Sadam dari caranya menyiapkan sarapan pagi tanpa banyak bicara, kalimat singkat yang mengingatkannya untuk mengenakan jaket saat malam turun, atau tatapannya yang memeriksa keadaan Cici sebelum pergi bertugas. Ia selalu menempatkan diri sebagai wali, bukan sesuatu yang lain. Tidak pernah menyentuh Cici tanpa izin, tidak pernah memanfaatkan situasi, bahkan ketika harus tinggal satu atap. Sementara itu Cici, secara perlahan, mulai kehilangan garis yang dulu

