Bab 17. Gelora Berbahaya

1210 Kata

Kecupan bibir itu harus terhenti sejenak untuk menarik napas lalu saling melumat kembali. Sesekali menggigit kecil bibir tipis Zoya hingga sedikit bengkak. Enzo tidak ingin macam-macam namun ia tetaplah pria normal pada umumnya yang menginginkan sesuatu lebih. Sebelum itu terjadi ia menyudahi ciumannya lalu menarik Zoya ke dalam pelukan erat. Napas keduanya masih terengah-engah wajah Zoya tenggelam d**a Enzo yang kini mengecup dahinya begitu lama. “Kita sedang diawasi,” bisik Enzo disertai helaan napas berat. Zoya mengangkat pandangan dengan bingung, ia baru membuka mulutnya namun Enzo segera mengusap bibirnya lembut. “Di sana ada jalan keluar yang bisa kau pakai menuju tempat tadi. Pergilah ke sana,” titah pria itu. Zoya mengikuti arah yang ditunjuk Enzo lalu menatap pria itu kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN