Bab 19. Sangkar Hati

1079 Kata

Kecupan demi kecupan terus dilakukan oleh Matthias di sepanjang leher serta telinga. Tidak ditekan, hanya dicium dengan penuh kelembutan yang membuat Zoya meremang. Kini tangan Matthias mengusap perutnya yang rata. Hati Zoya menolak keras akan hal ini, sebelum semuanya terlanjur jauh ia menahan tangan Matthias saat ingin menyentuh dadanya. “Ndut.” Matthias mengeram pelan disertai hembusan napas kasar. Tak senang karena ditolak lagi. “Perutku sakit,” ucap Zoya segera. Ia berpura-pura kesakitan sembari memegang perut. “Kenapa?” Matthias segera melepaskan Zoya, memutar tubuh wanita itu hingga menghadap dirinya. “Tidak tahu, Kak. Sepertinya karena aku datang bulan hari ini,” jawab Zoya masih dengan sikapnya yang kesakitan. Mencari alasan paling logis yang ia yakin Matthias akan sanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN