“No! Kita pulang! Katanya deal nggak mau memperpanjang lagi, kan?” pekik Nawa. “Kamu bisa sesuka hatimu, bukan? Aku juga bisa. Aku akan menuntut daddy, meminta seluruh saham Sunmond sesuai kesepakatan karena mereka ingkar telah mengusik kamu.” “Sir, kumohon jangan. Oke-oke aku janji, akan terbuka. Tentang apa pun itu. Tapi jangan sampai meminta itu dari mereka. Kumohon.” Brama hanya melirik sekilas. “Lagian, Sir sudah menyadap ponselku, kan? Jadi, apa yang bisa kusembunyikan? Nggak akan ada.” Brama tetap diam. Kendaraan juga sudah hampir masuk arah tol. Jurus terakhir Nawa. Menangis. “Sir, kalau tetap ke sana, mungkin aku akan menjadi target mereka. Nyawaku mungkin dalam ancaman mereka. Ayo kita balik." Jalan berbelok ke arah tol menuju Surabaya sudah di depan mata. Saat itulah, Na

