Tamu

1513 Kata

“Aku juga nggak tahu, Sir. Ada yang bilang ipar adalah maut. Tapi kalau kita nggak nolong mereka, kita bisa dibilang kejam. Saudara lagi kesusahan, tapi diabaikan,” ujar Nawa. “Kamu, pakai acara menyuruh Bima tanggung jawab. Gini kan jadinya? Kita juga yang repot kalau Bima jadi ke sini sungguhan.” Brama mendengkus kesal. “Sir, sekarang aku mau tanya. Misalkan one night stand kita waktu itu aku hamil, apa Sir juga nggak percaya kalau anak yang kukandung itu anakmu?” Brama terdiam, lalu mengangguk. “Percaya. Karena aku tahu kamu wanita terjaga, dan sehari pasca kejadian orang-orangku terus mengawasimu. Terbukti tidak ada pria yang dekat-dekat denganmu selain Frengki sialan itu. Itu pun dia yang ngebet padahal kamu selalu menghindar.” “Nah itu. Pacar Bima mungkin juga wanita terjaga. Sud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN