Dipukuli

1534 Kata

Nawa mengambil selimut untuk sang suami, lantas mencium kening pria halalnya dalam. “I’m so sorry.” Wanita itu mengelus lembut wajah Brama. Yadi yang akan masuk, mengurungkan niat. Ia mengambil video adegan tersebut diam-diam. “Ini kalau Sir Brama tahu, pasti langsung koprol atau kayang.” Pria itu keluar ruangan lagi ketika menyadari Nawa akan keluar. Setelah Nawa tidak ada, barulah ia masuk lagi. Yadi menunggui tuannya dalam waktu lama sambil bermain ponsel sampai Brama terbangun. Brama mendesis ketika merasakan kepalanya berdenyut. “Sir, butuh sesuatu?” tanya Yadi. “Air minum. Sama belikan obat sakit kepala seperti biasanya.” “Sir, saya ada obatnya tanpa harus beli.” “Apa?” Yadi mendekat, menunjukkan video saktinya. Brama langsung tersenyum. “Kamu benar, sakit kepala saya langs

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN