Maaf

1453 Kata

“Nawa! Mulai nakal sekarang, ya!” desis Brama. Pria itu terkejut atas aksi sang istri yang tidak disangka-sangka. Nawa tertawa. Ia mencoba berdiri, tetapi ditarik Brama sampai terjatuh di pangkuan. “Siapa yang ngajari? Kelihatannya alim, tapi ternyata kayak gini?” Brama menggelitiki istrinya sampai Nawa harus menahan tawa. “Ampun, Sir. Ampun.” Brama mengurung tubuh istrinya dengan tangan kiri. Sementara jari tangan kanan terus bergerak di pinggang istrinya. Posisi Nawa ada dalam pangkuannya membelakangi Brama. “Enough, Sir. Ampun.” “Katakan, apa kamu pernah mencium mantanmu juga saat pacaran dulu seperti yang baru kamu lakukan ke saya? Apa kamu seagresif ini dari dulu?” Tawa Nawa terhenti seketika. Wajahnya berubah sendu. Pun jari Brama tidak lagi mengusili sang istri. Nawa ingin me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN