Aksi Tiba-Tiba

1621 Kata

“Mr. Boby,” jawab Yadi di seberang. Tangan Brama spontan mencekal pergelangan tangan Nawa. Seolah-olah refleks bentuk perlindungan pada wanita yang baru dinikahinya tersebut. “Sir, lepas. Saya ingin membuka pintu,” ujar Nawa. Akan tetapi, Brama tidak juga melepaskan cekalan. “Sudah kamu pastikan?” tanya Brama pada Yadi. “Sudah. Saya ancam pelaku yang menabrak, mengaku disuruh seseorang. Seseorang itu disuruh rekannya. Saya telusuri terus dan ujungnya mengerucut pada Mr. Boby.” “Kurang ajar. Kamu ada buktinya, kan?” "Ada, Sir.” “Bagus. Jaga baik-baik buktinya dan segera kirim ke email saya. Yadi, carikan rumah. Di kota ini. Lalu hubungi rekanmu yang lain untuk menjaga Pak Heru di rumah sakit. Usahakan tidak kentara dalam menjalankannya.” “Siap, Sir.” “Ya sudah, terima kasih. Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN