Paling Berhak

1340 Kata

“Sir! Ayo kita ke rumah sakit.” Yadi datang bersama beberapa orang, menjeda ketegangan yang terjadi di kamar tersebut. “Sebentar. Saya hanya mau dibawa ke rumah sakit kalau Nawa sudah menjawab pertanyaan saya.” Brama mengangkat tangan. “Mas, jangan keras kepala. Kondisi Mas sudah sangat memprihatinkan. Bisa-bisa nyawa Mas tidak tertolong,” ujar seorang warga. Nawa diperam gundah. Ia bingung harus menjawab apa. Jika menerima, ia sangat tidak yakin dengan keseriusan pria ini. Brama itu sangat pandai mempermainkan orang, apa jaminannya kalau ia serius? Namun, kalau menolak, bisa-bisa Brama meninggal karena kehabisan darah dan alasannya meninggal karena dirinya yang terlalu lama berpikir. “Nawa, yes or no.” Napas Brama terengah-engah. Ia meringis menahan sakit. “Nona Nawa, entah apa yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN