Alaric memarkir mobilnya di bahu jalan sembarangan. Ia berlari menuju mobil Audi putih yang terbalik itu. Begitu tiba di sisi pintu kemudi, jantungnya nyaris jatuh dari rongga dadanya demi melihat tubuh Ella terhimpit airbags dari berbagai sisi. Wanita itu memejamkan mata, tak sadarkan diri dengan beberapa luka sayar dan darah menghiasi wajah dan tubuhnya. “Ella, Ya Tuhan!” Alaric berseru tertahan saat melihat darah segar mengalir dari pelipis Ella. Ia berterima kasih pada teknologi keselamatan pada mobil seharga dua miliar itu. Karena kalau tidak, mungkin kondisi Ella akan jauh lebih buruk dari ini. Namun masalahnya, Ella terkunci di dalam sana dengan mobil dalam posisi terbalik. Tangki bahan bakar pasti bocor, dalam hitungan menit atau detik, mobil ini pasti akan meledak. Alaric ber