S2 Bab 11. Keputusan Liam

1235 Kata

“Papa kecewa sama kamu,” ucap Alaric dingin, ia bahkan tak mau menatap Luna. Luna menunduk, meremas jemarinya kuat-kuat demi menahan air mata yang siap meluncur jatuh. “Luna juga kecewa sama diri Luna, Pa.” Suara Luna nyaris tak terdengar, penuh penyesalan dan emosi tertahan. Alaric menghela nafas panjang, memijit pangkal hidungnya. “Papa kira Papa sudah menjaga kamu dengan baik selama ini. Tapi ternyata … Papa sama sekali nggak melakukan apa-apa.” Luna mendongak demi mendengar nada penyesalan dalam suara Alaric. “Papa nggak salah, Papa sudah mendidik dan menjaga Luna dengan baik selama ini. Ini … ini murni salah Luna, Pa.” Alaric akhirnya memutar kursi, menatap putri sulungnya. Daripada marah, sorot mata Alaric lebih terlihat sedih dan kecewa. “Papa dan Bunda selalu berusaha memberik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN