“Ini informasi yang Bapak minta.” Bayu membalik tablet miliknya dan menyodorkannya pada Alaric. Pria itu langsung membaca berbagai informasi soal Melinda yang disusun sedemikian rupa oleh Bayu hingga memudahkan Alaric untuk mencernanya. Alaric mengangkat sebelah alisnya ketika membaca banyak sekali laporan tindak kekerasan yang dilakukan Melinda. Kebanyakan lokasinya di Vortex, sebuah kelab malam mewah yang terbatas hanya untuk kalangan menengah ke atas. “Bullying?” Alaric membaca satu kata yang dicetak miring oleh Bayu. “Saya menyimpulkannya begitu, Pak. Karena dilihat dari korban-korbannya kebanyakan adalah juniornya di dunia modeling.” Alaric mengangguk-angguk. Kemudian matanya tertuju pada satu informasi lain lagi. Kedua alisnya terangkat. “Dia menyuap untuk memenangkan Indonesia'