Mihra dan Indha tertawa terbahak - bahak mendengarkan cerita kakaknya soal kejutan Kana di pesawat tadi. Ana memang sudah mulai terbiasa dengan kejutan Kana, kalau yang kecil - kecil sih sering, tapi kalau kejutan seperti ini dan efek kesal agak besar ya baru ini. Mulai dari pesawat push back, take off dan tanda sabuk pengaman boleh dilepaskan, Ana tidak mau bicara sama Kana. Ya wajarlah ...perpisahan di bandara tadi sudah sedikit mesra - mesra seperti dua kekasih yang mau berpisah lama, eh ini malah berada dalam pesawat yang sama, sebelahan lagi duduknya, kan bodat namanya. "Penasaran kali aku, kek apa kakak marahnya tadi bang?" tanya Mihra. "Ya biasalah, langsung darah tinggi, nggak mau lihat . Untung aku nggak digoda pramugari tadi ...kan rugi banyak kak Ana kalian." Ana mendengus, "