42- Akhir Cerita Kita

1323 Kata

Bani dengan sebuket bunga tulip di tangannya membuka perlahan pintu berkusen kayu jati. Keadaan gelap langsung menyapanya. Hanya ada dua lampu kuning menyala di sisi pembaringan kamar tersebut. Menampakkan sedikit bayang seorang gadis yang tengah terlelap di atasnya. Bani tersenyum lembut, ditutupnya pintu itu dan dihampirinya sosok gadis yang tengah terlelap itu. Gadisnya. Dinda. "Nda, maafin gue," ucapnya pelan bahkan nyaris seperti sebuah bisikan. Digenggamnya jemari mungil Dinda yang terasa pas di tangannya. Seolah tangan mereka sudah tercipta untuk satu sama lain. Dikecupnya dengan lembut tangan mungil itu. Bani menarik kursi kecil ke sisi tempat tidur Dinda. Digenggamnya tangan itu erat tapi tanpa mengganggu tidur sang empunya tangan. Bani merebahkan kepalanya di sisi tubuh Dinda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN