“Kenapa pengen jadi selebgram?” tanya Nera. Entah bagaimana, Nera dan Linda kini sudah berdiri bersebelahan di geladak kapal. Bersandar pada pagar pembatas, menatap proses pergantian siang dan malam. “Pengen terkenal,” jawab Linda lirih. “Terus kalau udah terkenal?” “Enak, ‘kan, jadi orang terkenal? Gampang dapat uang, gampang dapat temen baru, dunianya jadi luas, bisa diundang ke luar kota bahkan ke luar negeri, bisa masuk tivi juga.” Sorot mata Linda terlihat berbinar-binar. Wajahnya juga sumringah. Sepertinya, bayangan-bayangan menyenangkan itu sudah sering ia visualisasikan. Nera menatap Linda prihatin. Gadis remaja itu tidak tahu sisi gelap dunia internet. Ia hanya melihat yang enak-enaknya saja. “Nggak pulang, Ra?” Izza sudah berdiri di dekat Nera. Baru selesai beres-beres. “