91 - Belum Berakhir

1386 Kata

“Kamu nggak apa-apa?” tanya Fatih khawatir. Tangan kirinya menggenggam tangan Nera, erat sekali. Sementara tangan kanannya sibuk mengendalikan kemudi. Nera mengangguk, berkali-kali. Nafasnya memburu, jantungnya masih berdegup kencang. Fatih menghela nafas lega. Kemudian, kembali fokus melihat jalan di hadapannya. “Kita ke taman dekat sini dulu, nenangin diri lalu ke kantor polisi buat lapor kejadian tadi. Kalau kita pulang sekarang, orang tua kita pasti khawatir. Kita cerita ke mereka saat sudah tenang dan sudah lapor polisi, biar nggak makin runyam. Nggak apa-apa?” “Nggak apa-apa.” Nera mengangguk. Tatapannya kosong, ketakutan masih membayang di sana. Sebelah tangan Nera yang bebas, masih gemetar. Memeluk erat tas yang sejak tadi dibawanya. Fatih menyadari ketakutan yang dirasakan Ne

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN