Pingitan

1329 Kata

Sejak kemarin aku terus saja, memarahi semua karyawanku yang melakukan kesalahan. Entah itu kesalahan kecil ataupun besar, semua kena amukanku. Begitupun dengan Galang, dia juga tidak luput dari kekesalanku. Tetapi dia berbeda dengan karyawan yang lain, jika yang lainnya langsung kicep saat aku marah. Beda dengannya, dia akan balik memberiku ceramah panjang kali lebar. “Pulang sana! bikin gaduh perusahaan saja,” usirnya padaku, saat aku mengacak-ngacak berkas yang dia bawa. “Ngapain kamu ngusir aku? Ini kan perusahaan milikku!” Dia memutar bola mata malas, merapikan semua berkan yang ada di mejaku. “Mau ke tempat yang bisa bikin, otak releks?” tawarnya padaku. “Dimana? Rumah Hani?” “Bisa ngak! Otak geniusmu itu, sehari saja tidak memikirkan Hani? Kalian ini sedang di pingit, jadi tol

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN