“Kejal Mbun, ayoooo ... haha. Unaaaa ...” Embun terus saja berteriak, sejak bermain kejar-kejaran bersama Luna. Sehabis sarapan tadi. “Pelan-pelan, Sayang,” teriak ku, saat Embun mengambil sepeda roda tiganya. Sejak tadi, Embun tak menghiraukan apa yang aku katakan. Dia terus saja berlari, tidak mau berhenti barang sedetikpun. Sebenarnya aku sangat lelah, berencana tidur seharian setelah sampai rumah. Beda halnya dengan anak cantikku, dia seperti tidak pernah kehabisan tenaga. Padahal selama di bandung, Grizellee mengajaknya jalan-jalan setiap hari. Sementara Mas Reiga, dia sekarang berada di ruang kerjaku. Mas Reiga sibuk, melakukan meeting online dengan rekan bisnisnya. Padahal aku sudah, memaksanya untuk berangkat ke kantor. Tapi dengan keras kepalanya, dia tetap tidak mau. “Huaaaa