Sejak pulang dari kantor, aku terus mondar-mandir di depan Kakek. Aku masih berusaha menghubungi Hani, panggilan pertama tadi langsung tersambung. Namun tidak ada jawaban darinya, tapi saat aku kembali menghubungi kembali nomor Hani sudah tidak aktif. “Arggghhhh ...” teriakku, saat tidak berhasil menghubungi Hani. “Aduh! Kakek, kenapa Reiga di lempar sama remot TV?” protesku, ketika Kakek melempar remot ke arahku. “Kamu ini kenapa? Ganggu orang lagi nonton drama korea. Pergi sana, jangan di sini!” Aku duduk di sebelah Kakek, kemudian memeluk lengannya. “Kakek, tolongin Reiga.” Kakek hanya melirikku, kemudian fokusnya kembali ke layar TV. “Kamu sudah besar, malah menjurus ke tua. Jadi selesaikan masalah, asmaramu sendiri!” “Kakek ngak boleh lepas tangan, dong! Ini semua, gara-gara Kake