Rion membawa Naina keluar dari bandara untuk singgah sebentar di café. Menikmati secangkir teh hangat dan latte setelah menyantap makan siang. Belum bicara, Naina menunggu urai penjelasan Rion, suami yang telah memilihnya untuk masa depannya. “Tadi aku panik, mama bilang kamu mau kerja di Malaysia, trus ninggalin Rayyan ke aku dan Bella.” Naina menahan senyum. Saat Rion menyapa dirinya dengan sebutan ‘aku’, hati Naina berdebar karena pria itu menganggap asing dari hubungan mereka. Jika terasing seperti ini, suatu saat cinta mulai tumbuh di hati dan menempatkan diri sepantasnya dalam hubungan. “Nggak gitu. Selama di Malaysia, aku sama Andra buka café di sana. Cuma itu lagi ada masalah. Aku mau minta Andra untuk nutup café aja. Barang-barang yang bisa dijual, akan dijadikan modal untuk ba