85. Kecemburuan Rion

1980 Kata

Rion menepikan mobilnya tak jauh dari lokasi café baru yang akan didirikan Naina dan Andra. Lima belas menit sudah terparkir di sana, menatap di kejauhan, istrinya itu begitu bersemangat menghias café. Sudah rampung hampir sepenuhnya. Café tema outdoor dengan kanopi luas pada teras menjadi daya tarik. Beberapa hiasan dedaunan yang menggantung pada teralis yang terhubung pada plafon, membuat nuansa alami dan sejuk. Banyak yang mondar-mandir di sana. Tak bisa mendengar apa yang dikatakan, senyum Naina dan Andra sangat mengusiknya. Wanita itu mengeluarkan beberapa lonceng angin dari dalam kotak, berniat menggantungnya di sudut. “Oh iya, Ndra, udah rekrut berapa waiter? Trus juga chef sama stewardess-nya udah? OB?” tanya Naina, memilih lonceng angin cantik yang dihiasi ornament berbentuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN