[Bang Rion, beneran, aku harus ke café karena Andra yang minta aku ninjau langsung. Beberapa furniture udah masuk. Kupikir dia perlu saranku untuk konsep baru. Boleh, ya?] Sudah satu jam pesan itu dia terima, dan balasan izin juga diberikan. Akan tetapi, Rion merasa terganggu karena Naina masih tetap terlibat janji temu dengan Andra. “Pak Rion!” Rion terkejut, gegas menyimpan ponsel ke laci saat seorang pegawainya masuk dan duduk di hadapannya. “Saya ketuk dari tadi, tidak disahut. Maaf, jadi langsung masuk aja.” Rion menipiskan senyum, lalu membuka berkas yang dibawa ke atas mejanya. “Ini konsep yang ditawarkan bagian kreatif, Pak. Saya sudah memeriksa dan menyusun berapa yang dibutuhkan sesuai budget yang ditawarkan.” Rion belum menyahut. “Tapi kalau dari Pak Rion sendiri ada ya