Hanum terbangun karna getaran suara ponselnya, ia melihat kearah belakang. Bahran memeluk tubuhnya dengan erat. Wajah tampan itu tampak begitu terlelap setelah semalam puas melepaskan hasratnya. Hanum berusaha melepaskan pelukan dan berusaha meraih ponselnya namun Bahran meski terlihat lelap, tangannya reflek meraih pinggang Hanum yang berusaha menjauh. " Kak...." tegur Hanum. Ia menepuk pundak suaminya. Laki laki itu hanya sedikit menggeliat dan bergumam. " Masih pagi sayang " " Kak.., panggilan dari rumah sakit " ucap Hanum cemas setelah melihat nomor yang menghubunginya. Ia menyimpan semua nmor dokter yang menangani ibu mertuanya. Bahran langsung tersentak. " Kenapa mama ? " tanya Bahran sambil meraih piyama di atas nakas. Ia tergesa duduk dan mengusap wajahnya, menepis rasa ka