Fredian mengantarkan Irna ke rumah sakit, keduanya sempat beradu mulut saat dalam perjalanan menuju ke sana. Sampai di halaman rumah sakit, Irna turun dari dalam mobil Fredian. Fredian menurunkan kaca jendela mobilnya. Wanita itu menatap Fredian sejenak. “Kamu harus menjemputku, nanti.” Ucapnya dengan tatapan serius. Irna melipat kedua tangannya, wanita itu tidak mau menerima penolakan dari Fredian. “Siap, Ratu!” Fredian mengukir senyum pada bibirnya lalu membawa mobilnya menuju ke resor. Dia tidak mengira kalau Irna akan berkeras meminta agar dia memperlakukan Irna seperti sebelum ada perubahan pada tubuh mereka berdua. Hidup normal seperti manusia pada umumnya, itulah keinginan Irna saat ini. Sampai di resor, Fredian menghadiri acara meeting yang tertunda beberapa hari kemarin. Pri