Royd berhasil melarikan diri, pria itu kembali ke apartemen di mana dia tinggal. Dia masih ingat cara Kania menatap dirinya. Wanita itu terasa sangat dekat sekali dengannya, padahal dia baru kali ini bertemu dengannya. “Kenapa wajah Dokter Kania terasa tidak asing? Siapa dia sebenarnya? Kenapa keluargaku mengincar dia, selama ini dia yang menjadi target utama dari perburuan kami. Sepertinya ada sesuatu yang dia simpan, untukku? Dia musuh bagi keluargaku, tapi aku tidak tahu kenapa hatiku terasa sangat berat saat hendak melukainya. Aku sebagai pemburu, jika aku tidak bisa membunuh musuh maka sama artinya aku sudah gagal.” Royd memijit pelipisnya sendiri, pria itu merasa sangat gelisah. Di sisi lain, Eryan memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Kania di dalam gedung kampus tersebut. “A