Dua jam berikutnya.. Peter melepaskan tubuh Irna, wanita itu duduk di lantai dalam ruangan sambil menangkupkan gaun pada tubuh polosnya. Tatapan matanya terlihat sayu. Peter sudah menyelesaikan misinya, setelah menarik diri dari tubuh Irna.. Peter menyulut rokoknya. Dengan bertelanjang d**a Peter mengepulkan asap dari bibirnya pada wajah Irna. Irna membuang muka ke arah lain. “Aku sangat membencimu, pria jahat!” Desis Irna disusul tamparan keras pada pipi Peter dari telapak tangannya. “Plaaak!” Setelah menampar Peter, Irna juga merasakan rasa sakit tamparan tangannya pada pipinya sendiri. Peter masih menghisap rokoknya, pipinya memerah lalu memar tersebut lenyap dalam hitungan detik. Peter menyeringai lebar, dia menatap Irna yang kini menundukkan wajahnya. Pria itu tetap duduk dengan