Jeremy meremas rambutnya frustasi. Dia sudah susah payah membangun bandnya sampai bisa sebesar ini tapi karena penghinaan yang diucapkan managernya membuatnya sangat marah dan memilih untuk meninggalkan bandnya. Jeremy sadar dia sudah bersikap egois tapi tidak sepatutnya managernya bersikap demikian. Fariz menelponnya kembali kali ini Jeremy mengangkat teleponnya. "Halo Jeremy apa kita bisa bertemu? pikirkan sekali lagi Jeremy. Ini adalah band kita. Kalau kau keluar kami juga akan keluar dari sana. Band Cakrawala tidak akan sukses tanpamu. Kamu adalah nyawa bagi band ini" ucap Fariz di ujung telepon. "Tidak perlu ada yang dibicarakan. Manager benar aku hanya akan menghancurkan band kita. Kalian harus tetap disana tanpa aku." sahut Jeremy. "Kamu salah. Siapapun yang menggantikanmu tak