Chapter 44

1208 Kata

“Kenapa dia bertingkah seakan tidak mengenalku?” Kesal Byll seraya melonggarkan dasinya begitu ia masuk ke dalam penthouse-nya. “Padahal dia yang selalu mendatangiku selama ini” Rutuknya seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa.    “Aku kesal tapi kenapa merasa seperti tidak bisa melakukan apapun?” Tanya Byll pada dirinya sendiri kemudian menghela nafas seraya memejamkan matanya.    “Tidak” Seru Byll seraya bangun dari posisinya. “Aku tidak bisa menahannya lagi” Lanjutnya. Ia lantas segera berdiri kemudian keluar dari penthouse-nya menuju penthouse Lauren yang berada tepat di bawah penthouse-nya. Walau saat ini jantungnya berdebar tak karuan, tapi ia tetap memberanikan dirinya untuk menekan bell. Hingga tak lama kemudian, pintu terbuka dan Lauren kini berdiri tepat di hadapannya.    “Ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN