BLAS • 28

861 Kata

Kania terdiam. Telinganya terus mendengarkan semua penjelasan dari Aditya yang masih berbicara di sampingnya. Mereka berdua berada di beranda rumah Kania, menatap langit malam yang bertabur bintang teramat banyak. "Gue harap lo nggak ngelakuin sesuatu yang macem-macem besok," kata Aditya di akhir ceritanya. Kania menoleh. Senyum sinis ia berikan pada laki-laki itu sejenak sebelum mengembuskan napasnya kasar. "Dit!" "Oit." "Salah nggak sih kalau gue kecewa sama temen-temen gue sekarang?" Aditya menoleh. Tubuhnya menghadap Kania yang senantiasa mendongak ke angkasa berwarna gelap itu. "Gue cuma mau temen Dit, gue mau jadi orang yang bisa dipercaya semua orang, tapi enggak tahu kenapa--" "Seperti nggak ada orang yang mau percaya sama kita, kan?" tanya Aditya menanggapi curahan hati pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN