Rido mempercepat langkahnya menuju ruangan lelaki tua yang tidak habisnya membuat otot-otot wajahnya terus bergerak dan membuatnya darahnya semakin naik. Tak ada seulas senyum di wajahnya yang memiliki rambut tipis itu. Setelah lama ia disibukkan dengan semua pekerjaan yang tidak pernah ia sukai, ia melupakan tampilan rapih dirinya yang selalu terlihat menawan itu. Kini ia hanya memakai sweater dari brand ternama cashmere dengan gaya turtleneck berwarna hitam berlengan panjang yang sengaja ia gulung hingga siku.
Langkah Rido semakin lebar saat matanya melihat ruangan yang ingin ia tuju. Ia sudah menduga ini akan terjadi padanya. Meski ia tahu bahwa ayahnya adalah seorang yang suka melanggar janji tetap saja ia teramat marah dengan situasi yang ia dengar tentang Irina.
Mata Rido berkilat
