“Hei, apa kau tidak merasakan kesakitan? Setidaknya mengaduhlah agar kami tahu kau terluka,” Seru Bimo saat melihat darah yang semakin mengucur namun tidak membuat ekspresi wajah Gaia berubah, “Dokter, periksa wanita es ini juga.” Gaia hanya mendelikan mata tajamnya dan menghindar dari tatapan Bimo, “Bukan urusanmu.” Gaia melengos meninggalkan Bimo yang hanya bisa melongo mendapat balasan dingin dari wanita dingin ini. Gaia berjalan mengikuti perawat yang sedari tadi berada dibelakang dokter yang merawat Irina. Gaia merasa setelah memastikan keselamatan Irina, barulah ia akan mengobati dirinya sendiri nanti. Perawat itu mengobati kepala Gaia yang sedikit robek di pelipis dan bagian-bagian wajahnya. Ia juga mengobati belakang kepala Gaia yang terlihat masih mengucurkan darah karena saat t