Sudah hampir setengah tahun ini Irina menempati Apartemen sederhana bersama Rendi, adiknya. Setelah pengumuman seleksi masuk kuliah Rendi di umumkan, mau tidak mau ia harus menyewa tempat yang lebih besar dari tempat yang sebelumnya ia tempati. Bukan hanya karena ada Rendi, tapi juga karena seperangkat game yang tanpa persetujuannya sudah diterima oleh Rendi. Irina masih ingat betul betapa bahagianya Rendi mendapatkan apa yang selama ini ia impikan. Ah, dan jangan lupakan juga seperangkat alat musik band yang hampir saja memenuhi rumah barunya yang sudah hampir sesak karena semua barang pemberian Rayen. Hari ini Irina tengah mondar-mandir penuh rasa kesal di depan Rendi dan Rayen yang hanya mampu menundukkan kepala mereka takut. “Aku harus bilang apa lagi sih sama kamu? dia itu belum dew