Bab 81

1358 Kata

Rayen terus merajuk dan memeluk Irina semakin erat hingga bibir nakalnya kembali menyusuri setiap kulit Irina yang sanggup digapai oleh bibirnya di tengah pelukannya. Rayen kemudian berbisik di telinga Irina. “Sekarang sudah tidak ada yang mau di omongin lagi kan? Aku mau bikin kamu teriak!” Pipi Irina bersemu merah semerah tomat. Sementara Rayen begitu tergoda menggoda Irina semakin dalam. Tangan nakalnya menyusuri punggung Irina perlahan dan membuat sekujur tubuh Irina bergidik geli. Irina bergerak tak nyaman salah tingkah. Pergerakannya tak luput dari pandangan Rayen dan semakin menyusuri punggung Irina hingga menyusup masuk menyentuh kulit mulus Irina. “Rey!” Irina terkejut hingga memanggil nama Rayen dengan desahan nafas tertahannya. Rayen tersenyum senang mendengar namanya keluar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN