15# Rencana Yang Menghantui

1902 Kata

"M-maksudmu?" Allura bertanya dengan perasaan yang sudah campur aduk. Raefalno mundur beberapa langkah kebelakang, bermaksud memberi ruang pada Allura agar setidaknya wanita itu bisa bernafas.  "Ya, tinggallah bersamaku. Disini. Kau fikir aku membuat semua ini untuk siapa jika bukan untuk dirimu?" "Apa kau sudah gila? Mana bisa aku tinggal bersamamu?! Harus bilang apa aku pada kakakku nanti?" Sewot Allura. Memang sudah tidak waras Raefalno itu. Bagaimana bisa dengan gamblangnya dia berkata seperti itu? Tadi pagi saja ia sudah ribut dengan Azura hanya gara-gara Raefalno mengantarnya kerumah. Apalagi jika ia bilang akan tinggal serumah dengan Raefalno. Raefalno bersedekap d**a di depan Allura. Laki-laki itu menggeleng-geleng kan kepalanya perlahan untuk menambah kesan dramatis saat mengo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN