Tok, tok, tok. Suara ketukan berulang dari balik pintu ruang Direktur Utama terdengar begitu nyaring, membuat Arion dan Nara yang masih terlelap merasa terganggu hingga keduanya menggeliat dan bangun dari tidurnya. Dengan perlahan-lahan, Arion melepas pelukannya pada Nara, lalu beranjak dari posisinya untuk membukakan pintu yang kembali diketuk. Tepat di balik daun pintu, Niki tengah berdiri dengan beberapa paper bag di tangannya sembari mendelik tajam pada Arion yang sedang tersenyum lebar, dengan rambut berantakan. "Thank you, Bapak Gula," ucap Arion. "Gue cuma pake ukuran perkiraan aja. Jadi ... gue beli beberapa model dan ukuran yang berbeda, tinggal pilih aja mana yang cocok dan sesuai selera istri lo. Untuk pakaian dalam, Raya yang pilihin, gue gak berani soal itu," terang Niki