Setelah Nara dan Arion berbicara dengan serius mengenai masalah tadi pagi, dan Arion menjelaskan maksud dari pertanyaan yang ia ajukan pada Nara, akhirnya Nara mengerti dan mau menjawab apa yang Arion tanyakan padanya. Perlahan-lahan, sebuah senyuman kembali terulas di wajah tampan pria itu, walaupun sesekali raut wajah Arion berubah sendu saat melihat Nara meringis kesakitan sembari memegangi tubuh, bagian sisi kiri di bawah ketiak. “Sakit banget iya, Al?” tanya Arion. Pria itu mengusap dengan lembut puncak kepala istrinya, seraya menatap Nara dengan mata berkaca-kaca. Nara hanya bisa menganggukkan kepalanya. Ia tak bisa menutupi rasa sakitnya akibat benturan yang cukup keras ketika badan bis kembali tertabrak mobil lain. Nara tahu, Arion akan lebih merasa khawatir melihat keadaanny