“Selamat pagi menjelang siang, Sayang,” sapa Arion tepat saat melihat Nara baru saja membuka mata. Melihat suaminya sedang berjalan menghampiri brankarnya, wanita itu seketika tersenyum dan dengan perlahan-lahan bangun dari posisinya dengan wajah sedikit meringis. “Sakit? Aku panggilin dokter, iya?” tanya Arion dengan khawatir. “Gak usah. Aku udah mendingan kok, Onion.” “Al!” “Aku baik-baik aja. Gak usah berlebihan deh,” protes Nara seraya menyandarkan tubuhnya pada bantalan yang sudah diberdirikan. Arion hanya bisa menghela napas dalam-dalam saat mendengar jawaban dari istrinya yang keras kepala itu. Ia menganggukkan kepala, lalu mengambil sebuah nampan berisi makanan di atas nakas, yang sempat di antarkan oleh perawat. “Sekarang makan dulu, sebentar lagi dokter kandungan vi