Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis, dan dinyatakan baik-baik saja, Arion akhirnya segera membawa Nara kembali ke apartemen mereka, agar wanita itu bisa segera beristirahat.
Selama di perjalanan, tak ada sepatah kata pun yang terlontar dari mulut Nara. Ia hanya terdiam, menatap jalanan sore yang cukup padat hari ini. Sesekali ia menghapus air matanya yang tiba-tiba saja menetes di atas wajah, lalu kembali hanyut dalam pikiran yang sedang diciptakannya.
Rasa takut, rasa khawatir dan kepanikan yang baru saja terjadi, terasa sangat membekas dalam benaknya. Bahkan saat ini, kedua tangan wanita itu terus bergetar, walau dalam genggaman suaminya.
Berulang kali Arion menyerukan nama Nara, berulang kali juga Arion mencoba mengajak istrinya berbicara, tetapi Nara benar-benar d
